KETAPANG, MENITNEWS.id – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, meletakkan batu pertama pembangunan Tugu Juang di Kecamatan Tumbang Titi, Rabu (26/7). Peletakan batu pertama ini didampingi langsung oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan.
Usai meletakkan batu pertama, acara dilanjutkan dengan peninjauan persiapan lokasi kegiatan Napak Tilas di Kecamatan Tumbang Titi, Rabu. Beberapa lokasi yang ditinjau di antaranya Tugu Juang Tumbang Titi, Makam Uti Usman Pengancing dan Makam Tantemak Pengatapan.
Sutarmidji sangat mendukung pembangunan monumen Tugu Juang di Kecamatan Tumbang Titi. “Saya ucapkan selamat kepada Bapak Bupati dan jajaran yang telah menginisiasi melalui CSR pembangunan monumen Tugu Juang ini. Kita harus menggali agar anak cucu kita tahu bahwa kita juga punya pejuang,” ungkap Midji.
Terkait dengan pengajuan pahlawan, dia sependapat dan berharap ada kajian yang mendasar terkait gelar pahlawan. “Terkait pengusulan gelar pahlawan, karena mengajukan seorang pejuang hanya boleh tiga kali, jadi harus dikaji betul-betul,” pesannya.
Dia juga menyarankan di samping Tugu Juang agar dibuat galeri hasil karya kerajinan dari Ketapang.
Selain itu, Midji juga yakin keinginan Bupati Ketapang untuk daerah otonomi baru bisa terwujud. “Wilayah kita ini sangat luas hanya satu provinsi luasnya sepertiga pulau Jawa. Sedangkan di Jawa ada enam provinsi kemudian lebih 250 kabupaten/kota. Oleh karena itu, idealnya Kalbar ini ada tiga provinsi dan ada kurang lebih 50 kabupaten/kota. Minimal tahap satu ini harus ada 25 kabupaten/kota, baru kita bisa cepat maju,” papar Midji.
Bupati Ketapang, Martin Rantan, mengatakan pembangunan Tugu Juang ini untuk mengingat kembali perjuangan pahlawan di Perang Kedang pada tahun 1814. “Di mana saat itu masyarakat Tumbang Titi melakukan penolakan terhadap pajak Belanda,” kata Martin.
Selain itu, dia juga mengusulkan tiga pejuang di Perang Kedang menjadi pahlawan daerah. “Pemerintah Kabupaten Ketapang memandang Perang Kedang ini penting, karena ini merupakan sebuah perjuangan masyarakat melawan Belanda,” jelasnya.
Martin juga menjelaskan dalam pembangunan Tugu Juang ini, tidak menggunakan APBD, akan tetapi menggunakan dana CSR perusahaan. “Mudah-mudahan dengan berdirinya tugu juang ini kita bisa membawa tiga pejuang ini diusulkan menjadi pahlawan daerah sehingga membuat kita kuat untuk menjadi Tumbang Titi ini sebagai kabupaten baru,” ujarnya. (*)